Kehidupan bisa terasa seperti roller coaster. Ada saat-saat ketika semuanya tampak mulus dan mudah, namun di lain waktu, kita bisa merasa kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Kebingungan dalam hidup adalah suatu hal yang wajar, dan kita semua mengalami hal ini pada suatu titik dalam hidup kita. Namun, tidak semua orang tahu cara mengatasi kebingungan ini.
Allah SWT. berfirman dalam surat Al-An’am ayat ke 59 yang artinya:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” – QS. Al-An’am : 59
Ayat ini mengajarkan bahwa Allah sebagai pencipta alam semesta memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu yang ada di alam semesta. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya dan Dia mengetahui segala hal yang ada di daratan, lautan, bahkan yang tersembunyi di dalam bumi. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya, baik itu sehelai daun atau sebutir biji.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi situasi yang membuat kita merasa kebingungan dan tidak tahu harus melakukan apa. Namun, dengan memahami ayat ini, kita bisa mengingat bahwa Allah selalu memiliki kontrol penuh atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Kita bisa mengandalkan-Nya dalam menghadapi segala macam rintangan dan tantangan yang kita hadapi.
Selain itu, ayat ini juga mengajarkan bahwa semua yang kita lakukan, baik itu yang terlihat atau tersembunyi, direkam dalam kitab yang nyata di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam tindakan dan ucapan kita, serta berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik dan positif.
Dalam memahami Surat Al-An’am ayat 59, kita bisa belajar untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, serta mengembangkan rasa percaya diri dan ketenangan dalam menghadapi segala situasi hidup yang sulit. Kita bisa mempercayakan hidup kita kepada-Nya, karena Dia yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dan selalu memberikan jalan keluar terbaik bagi kita.
Ketika kita merasa kebingungan, kita cenderung merasa frustasi, cemas, dan bahkan putus asa. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu kita menemukan jalan di tengah kebingungan:
- Berhenti dan refleksikan
Ketika hidup terasa kacau, jangan terlalu terburu-buru untuk menemukan solusi. Cobalah untuk berhenti sejenak dan merenungkan situasi. Tanyakan pada diri sendiri, apa yang sedang terjadi, mengapa terjadi, dan bagaimana saya merasa tentang situasi tersebut? Dengan merenungkan situasi, kita dapat memahami masalah dengan lebih jelas dan mencari solusi yang tepat.
- Fokus pada apa yang bisa diubah
Ketika kita merasa hidup kacau, terkadang kita merasa tidak memiliki kendali atas situasi. Namun, fokuslah pada apa yang bisa diubah dan tidak pada hal-hal yang di luar kendali kita. Misalnya, jika masalah terkait dengan karier, kita dapat memfokuskan diri pada meningkatkan keterampilan dan mencari peluang baru daripada terus memikirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
- Menyentuh Lebih Dalam Pendistribusian Beras di Kp. Cigobang, Lebak, Banten
- Distribusi Beras di Kampung Cikeusal, Hunian Sementara Penyintas Bencana Longsor
- Merawat Jiwa: Mengembangkan Dimensi Spiritual dalam Hidup
- Berbicara dengan orang yang dapat dipercaya
Berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya seperti teman dekat atau terapis dapat membantu kita memperoleh sudut pandang yang berbeda dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kebingungan. Terapis dapat membantu kita mencari solusi yang tepat dan memberikan alat untuk mengelola emosi.
- Membangun kembali keyakinan diri
Kebingungan dapat mengikis keyakinan diri kita. Membangun kembali keyakinan diri dapat membantu kita mengatasi kebingungan dan merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan. Salah satu cara untuk membangun kembali keyakinan diri adalah dengan menetapkan tujuan kecil dan mencapainya secara bertahap.
- Berdamai dengan masa lalu
Jika kebingungan yang kita alami disebabkan oleh trauma masa lalu, menghadapinya adalah langkah penting untuk menemukan jalan hidup yang lebih jelas. Dalam beberapa kasus, terapi dapat membantu untuk mengatasi trauma masa lalu dan membantu kita menghadapinya dengan lebih baik.
Studi menunjukkan bahwa ketika kita mampu mengatasi kebingungan dengan cara yang sehat, kita dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik kita. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLoS One menunjukkan bahwa orang yang lebih mampu mengatasi stres memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular.
Namun, ketika kebingungan menjadi terlalu berat dan mempengaruhi kesejahteraan kita secara signifikan, sangat penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat membantu kita menavigasi situasi yang sulit dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Jadi, ketika hidup terasa kacau dan kebingungan menghampiri, jangan takut untuk mencari bantuan dan mengambil langkah-langkah positif untuk menemukan jalan keluar.
Sumber:
Nakamura, Y., Lipschitz, D. L., Landward, R., Kuhn, R., Westrick, J., & Twohig, M. P. (2011). Investigating minimal clinically important difference for the Perceived Stress Scale (PSS). The Journal of psychology, 145(1), 15-27.
Levenson, H. (2017). Finding meaning in life: An acquired belief. Journal of Humanistic Psychology, 57(5), 514-527.
Janoff-Bulman, R. (2018). Meaning, resilience, and traumatic loss: Looking beyond posttraumatic stress disorder. In C. R. Snyder & S. J. Lopez (Eds.), Handbook of positive psychology (pp. 613-624). Oxford University Press.
Schacter, D. L., & Addis, D. R. (2007). The cognitive neuroscience of constructive memory: Remembering the past and imagining the future. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 362(1481), 773-786.
Wong, P. T. (2016). Existential positive psychology. In M. Csikszentmihalyi (Ed.), Flow and the foundations of positive psychology (pp. 285-300).
maju ngena ,mundur ngena jadi kebingungan masalah satu belum selesai timbul masalah baru dalam situasi seperti ini hanya bisa pasrah ,apa lagi antara akal dan hati tidak selaras .
Disaat seperti ini hanya bisa berpasrah atas segala ketentuan Allah ya bu