“Berbagi beras, berbagi beban. Berbagi kasih, berbagi cinta.”
Sadarin.org – Jauh dari pusat kota, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk aktifitas perkotaan. Pendistribusian beras kali ini kita menyasar ke sebuah perkampungan yang menjadi tempat hunian sementara longsor di bogor 2020 namun tempat ini merupakan titik pengungsian paling terjauh. Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kec. Lebak Gedong, Lebak, Banten menjadi titik hunian sementara yang paling terjauh ketika longsor dibogor 2020.
Informasi tempat ini kami dapatkan dari Pak Endang selaku Ketua RT di Kp. Cikeusal, Desa Pasir Madang yang memang menjadi tempat biasanya kami mendistribusikan beras. Informasi ini kami gali dari beliau agar kami juga dapat menyentuh penyintas yang memang lokasinya sulit dan jarang mendapatkan bantuan.
Awalnya kami ragu untuk ke lokasi tersebut, karena menurut informasi jalur yang dilaluinya cukup sulit dan hanya dapat dilalui oleh motor atau mobil dengan spesifikasi offroad. Hingga akhirnya kami mendapatkan armada dengan spesifikasi yang mempuni, akhirnya kami memberanikan diri di akhir bulan juli untuk meutuskan memberikan beras ke lokasi tersebut.
Kampung ini lokasinya sekitar 40 menit perjalanan menggunakan mobil dari Kp. Cikeusal. Dan benar saja, jalur menuju perkampungan tersebut benar-benar menantang. Kami disuguhkan dengan jalan dengan kontur yang tidak stabil dan berlubang. Hal ini sempat membuat khawatir, namun dengan armada yang mempuni akhirnya kami beranikan diri untuk melalui jalur tersebut.
Gambar 1. Jalur menuju Kp. Cigobang dengan kontur tanah yang tidak stabil dan rawan longsor.
Dalam perjalanan kami bertemu dengan anak-anak kecil yang sedang bermain dan juga warga-warga yang sedang asik mengobrol dengan tetangga satu sama lainnya. Dan ternyata untuk menuju hunian sementara ini, kami melewati hunian-hunian sementara lainnya. Kurang lebih ada 3 titik hunian sementara sebelum kami sampai di titik hunian sementara terakhir di Kp. Cigobang, dan semua hunian sementara itu mempunyai akses yang sulit dan agak terpencil.
Gambar 2. Huntara di Desa Cileuksa, jalur antara Kp. Cikeusal (Kab. Bogor) dengan Kp. Cigombang (Kab. Lebak)
Setelah menempuh perjalanan panjang yang menegangkan akhirnya kami sampai juga di Kp. Cigombong. Sejenak kami berdiskusi dengan Pak Baret selaku Ketua RT setempat. Dan kami mendapatkan informasi bahwa di Kp. Cigobang, Desa Banjarsari terdapat 135 kepala keluarga. Ketika kejadian longsor di tahun 2020 lalu, dari kampung ini terdapat 6 orang yang meninggal. Dan saat ini terdapat 10 anak yatim dan 12 lansia.
Karena khawatir dengan perjalanan malam menuju kembali ke Kp. Cikeusal, Desa Pasir Madang yang begitu berbahaya ketika malam, kami segera mendistiribusikan 10 paket beras untuk anak yatim di Kp. Cigobang. Dibantu oleh Pak Baret selaku ketua RT di lokasi tersebut kami menyalurkan 10 paket beras dari para donatur Yayasan Sadarin Nusa Indonesia.
Gambar 3. Distribusi 10 paket beras seberat 5 kilogram per paket kepada anak yatim di Kp. Cigobang.
Seteleh menyalurkan 10 paket di Kp. Cigobang, tim kami langsung menuju ke lokasi berikutnya yaitu Kp. Cikeusal, Desa Pasir Madang, Kab. Bogor. Seperti bulan-bulan sebelumnya, kami pun dibantu oleh Pak Endang selaku ketua RT di huntara.
Gambar 4. Penyaluran donasi beras kepada anak yatim di huntara Kp. Cikeusal, Desa Pasir Madang, Kab. Bogor
Alhamdulillah paket donasi beras telah terselurkan dengan baik. Besar harapan kami program positif ini dapat terus berjalan dan semakin banyak orang baik yang membantu.
Baca juga:
- Menyentuh Lebih Dalam Pendistribusian Beras di Kp. Cigobang, Lebak, Banten
- Distribusi Beras di Kampung Cikeusal, Hunian Sementara Penyintas Bencana Longsor
- Merawat Jiwa: Mengembangkan Dimensi Spiritual dalam Hidup
- Sedekah Beras untuk Yatim dan Dhuafa Penyintas Bencana Longsor sejak 2020
- Pernikahan yang Berlandaskan Iman: Membangun Keluarga yang Berkah